Selasa, 10 Juli 2018

Berbahayakah Demam Pada Si Kecil?

Mommies, siapa disini yang anaknya belum pernah mengalami demam? Tentu jarang sekali yaa anak yang tidak mengalami demam. Saya rasa setiap anak pasti pernah mengalami demam. Lalu, tindakan apa yang sudah mommies lakukan untuk meredakan demam? Apakah tindakan kita sudah benar? 
Tuhan menciptakan tubuh kita sudah sangat sempurna, suhu tubuh kita diatur oleh sebuah termostat yang berada di hipotalamus otak. Termostat ini menjaga suhu tubuh tetap berada pada kisaran normal, yaitu 37 derajat celcius. Namun, adanya paparan zat tertentu yang menimbulkan infeksi akan merangsang termostat untuk menaikan suhu tubuh di atas normal, inilah yang kita sebut demam.
Lalu, apakah demam adalah sebuah penyakit? Bukan, demam itu bukan penyakit melainkan gejala adanya suatu penyakit. Demam yang disertai gejala batuk pilek misalnya, hal tersebut menunjukan adanya infeksi saluran napas atas. Sedangkan demam yang disertai diare dan muntah menunjukan adanya infeksi saluran cerna.
Untuk sebagian orangtua, saat menghadapi anak demam ada beberapa yang panik sehingga tidak tahu harus melakukan apa. Saat panik, tentu kita tidak bisa berpikir secara rasional, inginnya demam si kecil segera turun dan melalukan berbagai cara. Padahal, demam tidak perlu buru-buru diturunkan loh moms. Kenapa? Seperti yang sudah kita ketahui, demam berfungsi untuk memerangi virus yang ada di dalam tubuh, jika suhu buru-buru diturunkan virus tersebut malah akan semakin subur. Lalu, apa yang sebaiknya orangtua lakukan? Berikut beberapa cara untuk menangani anak demam :
  • Jaga suhu ruang agar tetap sejuk
  • Pakaikan pakaian yang tipis, pendek dan nyaman. Hindari menggunakan pakaian yang tebal, hal itu dapat membuat panas tubuh sulit keluar
  • Perbanyak cairan. Minum, minum dan minum
  • Jaga anak agar tidak terlalu banyak melakukan aktivitas
  • Kompres dengan air hangat
  • Bila perlu diberikan obat, berikan sesuai dengan dosis
Mommies juga perlu waspada, si kecil perlu segera ke dokter jika terdapat hal di bawah ini :
  • Bila usia bayi < 3 bulan suhu >38 derajat celcius
  • Usia 3 - 6 bulan suhu >38,5 derajat celcius
  • Usia > 6 bulan suhu 40 derajat celcius
  • Tidak mau minum / sudah dehidrasi
  • Iritabel atau menangis terus menerus, tidak dapat ditenangkan
  • Tidur terus menerus, lemas dan sulit dibangunkan (lethargic)
  • Kejang
  • Kaku kuduk leher
  • Sesak napas
  • Muntah dan diare
  • Sakit kepala hebat
  • Demam menetap lebih dari 72 jam
Penting sekali untuk orangtua, saat anak demam jangan hanya terpaku pada tingginya suhu tubuh, tapi perhatikan prilaku anak. Semakin tinggi suhu tubuh tidak berarti penyakitnya semakin parah! Tidak pula akan menimbulkan kejang jika anak tidak memiliki riwayat kejang.
Lalu, kapan kita harus memberikan obat penurun panas? Paracetamol misalnya. Obat penurun panas/paracetamol bisa diberikan apabila si kecil merasa tidak nyaman, misalnya rewel tidak mau makan minum atau menganggu waktu istirahatnya. Paracetamol yang beredar dipasaran, biasanya tertulis dosis berdasarkan usia. Misalnya 1-3 tahun 5 ml, padahal dosis obat seharusnya sesuai dengan berat badan (BB) bukan usia, karena anak yang usianya sama belum tentu memiliki berat badan yang sama. Tentu saja dosis obatnya pun berbeda.
Dosis paracetamol adalah 10-15mg/Kg BB. Apapun sediaan paracetamol yang kita miliki, rumusnya tetap sama yaa mommies. Contoh : Seorang anak usia satu tahun dengan BB 8 kg, dan paracetamol yang tersedia adalah syrup. Jadi dosis yang diberikan adalah sbb :
  • 10 X 8 = 80 (10 dari rumus dan 8 dari BB)
  • 160 / 5 = 32 (Sediaan paracetamol syrup konsentrasinya 160mg/5ml)
  • 80 / 32 = 2,5 ml (bisa juga diberikan 3 ml)
Penyebab utama demam pada anak adalah infeksi, terutama infeksi virus. Jadi tidak perlu antibiotik.


Sumber: Seminar bersama dr. Arifianto, Spa (dokter Apin) di Bandung
By: Kartika Wulan Sari